RSS

MARI PINDAHKAN GUNUNG KITA

10 Jan

 

 

Keluarga muda itu tampak bahagia. Si ayah menggendong bayinya yang berusia sekitar tujuh bulan. Si ibu bertepuk tangan dan bayi itu tersenyum sambil bertepuk tangan. Mereka bermain di taman di kompleks perumahan.
Rasanya semua begitu sempurna di sore yang cerah.
“Natan bayi yang pintar ya!” kata seorang tetangga.
“Natan memang luar biasa. Ia alergi susu. Kalau minum susu biasa di wajah dan tubuhnya timbul bercak-bercak dan bintik-bintik merah!” si ibu menjelaskan. “Tetapi kami tetap beriman suatu hari ia bisa minum susu biasa.”
Ternyata susu khusus Natan sekaleng sekitar 600 ribuan dan sebulan ayahnya harus mengeluarkan 7 juta rupiah untuk susu Natan saja.

Walaupun berat dan sulit, keluarga muda itu tetap bahagia.Mereka rajin bekerja, melayani Tuhan, berdoa dan beriman dan sangat mengasihi bayi itu.
Tuhan Yesus berkata kalau kita mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, maka kta bisa memindahkan gunung karena tak ada yang mustahil bagi Allah (lihat Matius 17:20).

Dua bulan kemudian si ibu mengetahui ada susu yang aman untuk bayi yang alergi. Harganya hanya 100 ribuan, seperenam dari susu khusus itu. Mula-mula si ibu mencampur kedua macam susu itu dengan takaran setengah-setengah. Secara bertahap susu yang lebih murah ditambahkan sambil berdoa dalam nama Yesus dan ternyata tubuh bayi itu bisa menerimanya. Bayi itu pun tak perlu minum susu khusus yang mahal. Sukacita keluarga makin bertambah. Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus sungguh luar biasa.
“Gunung” kesulitan apa yang sedang kita hadapi? Sakit-pengakit, tak ada pekerjaan, hubungan teman dan keluarga yang kurang harmonis, atasan yang menyulitkan, masalah ekomomi, dan seribu satu hal lainnya adalah “gunung” yang harus kita pindahkan.
Seperti keluarga muda itu kita juga bisa memindahkan “gunung” kesulitan kita dengan tetap bahagia, rajin berdoa, beriman dan melayani Tuhan. Dia sanggup memberikan jalan keluar. Semoga Anda dberkati. Amin.                                                         Widya Suwarna

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 10 Januari 2017 inci Renungan

 

Tinggalkan komentar