RSS

Berhasil itu milik kita semua “yang mempunyai tekad yang besar”


2.Kotintus.4:8 – 9

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa Mark Inglis, Seorang warga New Zealand yang senang mendaki gunung, sejak usia 12 thn sdh memiliki cita-cita untuk menaklukan Mount Everest, puncak gunung tertinggi di dunia dengan ketinggihan 8848 meter dari permukaan laut.

Untuk mewujudkan cita-citanya itu. Ia bergabung dengan TIM SAR Mt. Cook National Park, New Zealand. Sayang tahun 1982, ketika sedang mendaki Mount Cook gunung tertinggi di New Zealand, ia terjebak dalam udara dalam udara yang sangat dingin selama dua minggu. Akibatnya kedua kakinya mengalami radang dan terpaksa di amputasi.

Ia sempat berfikir bahwa ia tidak akan bisa mendaki gunung lagi. Saat itu ia berusia 23 tahun. Namun setelah Mark mendapat kaki palsu, keinginannya utk menaklukan gunung-gunung tertinggi muncul lagi. Untuk menumbuhkan kembali semangatnya, ia melibatkan diri dalam kompetisi utk penyandang cacat dan ia berhasil menyabet beberapa medali. Berkat kompertisi-kompetisi yang ia ikuti, akhirnya tahun 2002, ia memberanikan diri mendaki Mount Cook dengan kaki pelsunya dan ia sekses. Empat puluh tahun kemudian, tahun 2006, saat usia 47 tahun, ia berhasil mendaki puncak Cho Oyu yang merupakan puncak tertinggi di dunia. Dengan bekal ini, Mark berniat menaklukan Mount Everest, april 2006 lalu ia memulai ekspedisinya dari Lhasa , Tibet.

Ia berkata pada Kyoda News, “Saya harus menunggu 24 tahun untuk menyebuhkan kepercayaan diri saya, sebelum saya mewujudkan cita-cita masa kecil saya, mendaki Everest. Bagi saya mendaki Everest akan memberikan semangat baru dalam hidup saya dlm melakukan banyak hal yang lain. (Jawa pos 26/3/2006)

Setelah pendakian susah payah selam 40 hari, Inglis berhasil mencapai puncak. Bergitu sampai di puncak dengan suara parau ia memberi kabar kepada istrinya, “Saya telah berhasil sampai puncak.” Inglis kini tercatat sebagai orang pertama sebagai orang teramputasi yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia. Kaki merupakan bagian terpentinng bagi pendaki gunung.

Sekalipun kedua kaki Mark Inglis telah diamputasi dan di ganti dengan kaki palsu, semangat untuk menaklukan gunung tertinggi didunia tidak sirna. Ia menunggu waktu cukup lama (24 tahun) untuk memulihkan kepercayaan dirinya. Sementara itu ia berusaha menaklukan sasaran antara, yaitu Mt. Cook, yang merupakan pncak gunung Cho Oyu yang merupakan gunung tertinggi kedua didunia. Akhirnya dengan perjuangan yang keras dan ketekunan, mei 2006, ia berhasil mewujudkan mimpinyayang sempet tertunda lama karena kakinya diamputasi.

Berhasil itu milik kita semua, semua yang mempunyai tekad dan semangat yang besar.  dengan kata lain tekad yang besar itu tenaga yang membuat kita melampaui apa kata orang tentang kita, melampaui yang orang banyak bisa lakukan.    tekad dan semangat tidak memandang keterbatasan kita.

tekad dan semangat tidak pernah memilih kepada siapa dia akan hinggap. dia hanya hinggap kepada orang “yang menggunakan” nya untuk membuat orang yang biasa menjadi hebat.

Bersemangat lah   Tuhan bekerja “bersama”  semangat kita untuk memuliakan Tuhan melalui apa yang kita lakukan!.  orang hebat itu bukan lahir sebagai orang besar namun orang hebat adalah orang yang lahir biasa namun mempunyai tekad dan semangat yang besar ditenagai semangatnya untuk memuliakan Tuhan.

 

Tinggalkan komentar