kerugian karena rakus

ada seekor kucing mencuri ikan dari salah satu sebuah rumah.  Dia merasa puas karena telah mencomot ikan goreng, lalu dia lari dengan kencangnya.  sambil berlari si kucing itu juga berpikir, “aku akan menikmati ikan ini di mana ya?”.

 

Rupa-rupanya dia mendapat “ide” bagus.  Ikan itu akan dinikmatinya di tepi kolam, supaya kalau ia haus sudah ada air di dekatnya.  Jadilah ia menuju kolam itu.  Namun begitu ia tiba di situ dan melongok ke dalam kolam, ternyata dia melihat “kucing” yang membawa ikan goreng juga yang mirip dengan dirinya, maka timbullah sifat rakusnya.

 

Kucing itu melompat dengan gaya menerkam, terjun ke dalam kolam.  tentu saja, ia tidak mendapat apa-apa, karena yang di ada di dalam kolam itu adalah bayangannya sendiri.  sedangkan ikan di dalam mulutnya terloncat dan tenggelam ke dasar kolam

 

Janganlah sifat taqmak mersuki kehidupan kita, seperti kucing yang tidak memperdulikan sesamanya.

“Keinginan” itu tidak pernah akan berhenti.  tercapainya keinginan yang satu, maka keinginan yang lain akan muncul. karena itu taruhlah keinginan Tuhan diatas keinginan kita

 

“berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaan itu.” Lukas 12:15